Kamis, 13 Agustus 2015

NEGERI SETENGAH MERDEKA


Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 yang dulu telah dikumandangkan ke seantero dunia, ternyata hingga saat ini belum dapat mewujudkan cita-cita nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Umur negara kita masih muda 70 tahun setelah merdeka, merupakan negara kesatuan  yang berisiko di preteli satu persatu atau dicerai beraikan oleh konspirasi internasional, terlebih lagi disebut sebagai negara tidak bertuan.
 Nama Indonesia yang pertama kali muncul di dunia pada tulisan James Richardson Logan, halaman 254. Menurut majalah ilmiah tahunan yang terbit di Singapura pada tahun 1847, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI : “Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur”), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih Sarjana Hukum dari Universitas Edinburgh.
Ketika akhirnya nama “Indonesia” ditetapkan sebagai nama kebangsaan bagi negara independen pelanjut Hindia-Belanda, banyak terjadi peristiwa memilukan sepanjang sejarah Republik Indonesia ini berdiri.
Adalah mutlak menurut dunia internasional mengakui kedaulatan suatu negara, dilihat dari sisi sejarah keberadaannya atau Rise of Nation untuk pertama kalinya, jelas merupakan fakta bahwa luas wilayah Indonesia sebagai negara muda berusia 70 tahun menjadi tanda tanya besar bagi dunia Internasional. Sangat menggiurkan luas wilayah Negara Indonesia sehingga risiko untuk dipreteli satu-persatu sangat mungkin terjadi.
Jika kita memperhatikan dengan seksama, sebelum nama “Indonesia” dimunculkan pertama kali tahun 1847, jauh sebelum itu pada tahun 1275, di negeri ini sudah muncul suatu negara dengan nama “Nusantara”.
Ada 2 (dua) hal yang menjadi perhatian :
1.    Peta Kekuasaan Negara ini = Peta Kekuasaan Kerajaan Majapahit.

2.    Bendera Negara ini, Sang Saka Merah-Putih = berdasarkan bendera Majapahit pada abad ke-13, yang terdiri dari sembilan garis berwarna merah dan putih tersusun secara bergantian.




Negara Nusantara di bawah : Panji ISLAM
Kerajaan Islam di dalam Mandala Negara Nusantara =
Penyebaran Islam (1200-1600)
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)         -            Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)                   -            Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kesultanan Sulu didirikan pada tahun 1450.    -            Kerajaan Inderapura (1500-1792)
Kesultanan Demak (1475–1548)                       -            Kesultanan Kalinyamat (1527–1599)
Kesultanan Aceh (1496–1903)                          -            Kesultanan Banten (1527–1813)
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)                    -            Kesultanan Mataram Islam (1588—1681)
Kesultanan Siak (1723-1945)                            -            Kesultanan Pelalawan (1725-1946)
Kata Nusantara tercatat pertama kali dalam literatur Bahasa Jawa (Pertengahan abad ke-12 hingga ke-16) untuk menggambarkan konsep kenegaraan, dalam pengertian terakhir, Nama Nusantara merupakan padanan bagi Kepulauan Melayu (Malay Archipelago), Konsep kesatuan Nusantara bukanlah pertama kali dicetuskan oleh Gajah Mada dalam Sumpah Palapa pada tahun 1336, melainkan dicetuskan lebih setengah abad lebih awal oleh Kertanegara pada tahun 1275.
SUMPAH PALAPA :
“Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa,
Sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa”.  (disebutkan Nusantara, Bukan Indonesia).
Jangan salah memberi nama, karena nama adalah do’a. Sudah pasti leluhur kita di negeri ini memberi nama yang terbaik untuk anak cucunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar