Senin, 12 Januari 2015

TITANIUM


TITANIUM dan Bahan Bakar KOMET

(Sambungan dari Tulisan : Menuju Neutrino)

Masyarakat Indonesia jaman dahulu ternyata lebih maju,

empu-empu pembuat senjata : Keris, Pedang etc sudah menggunakan bahan-bahan dari luar atmosfir bumi.

Alangkah dahsyatnya jika Tank, Panzer, Pesawat Drone, Peluru etc menggunakan bahan yang lebih kuat daripada baja.

Bayangkan jika Perang Dunia (World War) berkobar dahsyat lagi, negara-negara besar menggunakan Robot Tempur yang kebal terhadap

logam atau mineral lain yang ada di bumi, Tahan terhadap Ledakan Bom,apalagi tembakan senapan, Tahan tembakan Laser dan Jelas Tahan terhadap Radiasi Nuclear.

============================================
<><><><><><><><><> ***** <><><><><><><><><><>
============================================

PENJELAJAHAN ANTAR GALAKSI

Saat Negara-negara di dunia menghadapi ancaman Krisis Energi Global,

Negara-negara besar sudah invansi mencari planet baru, masih Planet Mars terdekat Bumi yang diriset ilmuwan.

Dulu ditahun 80-an, setelah menyaksikan TVRI tentang Komet Halley,

Seketika itu pula Penulis berlari menuju halaman depan rumah, menyaksikan kilatan Komet Halley melintasi Bumi.

Hingga saat ini Penulis masih berpikir :

1. Apa bahan bakar yang dipakai Komet Heli tersebut, sehingga memiliki Kecepatan Dahsyat.

2. Jika bahan bakarnya tidak pernah habis untuk bergerak, Masuk Akal jika suatu saat nanti; Manusia dari Bumi akan berpindah antar

Planet lain dan bahkan pindah antar Galaksi. (walau Manusia tidak Abadi) dengan Kecepatan Melebihi Kecepatan Cahaya.

============================================
<><><><><><><><><> ***** <><><><><><><><><><>
============================================

Kutipan Informasi dari Beberapa Sumber :


Neutrino, Partikel Misterius yang Lebih Cepat Dari Cahaya.
Dario Autiero, peneliti CNRS dari Institut Fisika Nuklir (IPNL) di Lyon ;

observasi dan deteksi sinar neutrino yang dihasilkan akselerator CERN di Jenewa dari jarak 730 km di laboratorium bawah tanah Gran Sasso, Italia.

deteksi neutrino mencapai Gran Sasso selama 60 nanodetik lebih cepat. Dengan kata lain, setelah berjalan 730 km.

Empat laboratorium CNRS yang terlibat dalam percobaan OPERA adalah Institut Fisika Nuklir INPL di Lyon (CNRS/Université Claude Bernard-Lyon 1), Institut Pluridisciplinary Hubert Curien (CNRS/Université de Strasbourg), Laboratorium Akselerator Linear (CNRS/Université Paris-Sud 11), yang berpartisipasi hingga tahun 2005, Laboratorium Fisika Partikel di Annecy le Vieux (CNRS/Université de Savoie).


=============================================================
>>>>>>>BERUNTUNGLAH BAGI ORANG-ORANG YANG MAU BERPIKIR<<<<<<<
=============================================================

Ide & Penulis : PURNA HANDOKO


Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
&
Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
&
Anggota Keluarga Alumni Pelajar & Mahasiswa Riau-Yogyakarta (KAPEMARY)

JAVANESE-MALAYU MUSLIM :

From :
Tulung Agung (Jawa Timur), Bantul Yogyakarta,
Bumi Malayu (Pekanbaru - Riau)
Minang Maimbau Juo.

<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Menungso Kuwi Uripe Sawang Sinawang tur Eling Taqwa & Waspodo.
Ngelmune Tiang Jawi iku : Pari isen Ora Ndhanga"
Likune Tiang Jawi iku : Bhekti Kanggo sing Ndhuwe Urip.
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar