Minggu, 12 Juni 2016

Kepada YTH : Pimpinan MPR-RI

Ini tentang Negara kita (Surat Elektronik)

Pekanbaru, 13 Juni 2016

Kepada Yth : Pimpinan MPR-RI
di tempat

Prihal : Tak Perlu GBHN dibuat lagi


A. Tentang GBHN

Garis-garis besar Haluan Negara (GBHN) hanya tinggal garis t iada arti, sudah dihapuskan. GBHN yang dulunya ditetapkan dalam Pasal 3 UUD 1945 hanya tinggal kenangan menyedihkan bagi Pejuang Reformasi (Reformis) sejati.

GBHN telah dihapuskan pada amandemen ke-3 UUD 1945 pada tanggal 9 November 2001 dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengubah dan/atau menambah Pasal 3 UUD 1945 tanpa menyebutkan kata GBHN.

Seiring telah runtuhnya Orde Baru pimpinan Soeharto yang ingin berkuasa selamanya (Presiden Tidak sama dengan Raja, Presiden Bukanlah Pemilik Negara, Presiden memiliki batas waktu berkuasa).

Contoh lain; Presiden ingin jadi pemilik negara; seperti Hosni Mubarak yang dijatuhkan, Moamar Ghadafi dijatuhkan dan lainnya). Sudah pasti semua yang menjadi kebijakan
Orde baru juga ikut runtuh.

Menyisakan duka pada keluarga mahasiswa yang hilang dan tak jelas nasib Pejuang Reformasi; masih hidup atau sudah mati ? dimana kuburnya ?

Mengapa MPR-RI di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ingin menghidupkan kembali GBHN yang telah terkubur bersama pemimpin Orde Baru Soeharto ?

============== ******* ======================

B. Menatap Masa Depan Negara

Pejuang Reformasi Menentang GBHN kembali !!! GBHN telah terkubur bersama pemiliknya.
Menggunakan istilah GBHN, berarti membenarkan Rezim Orde Baru dan menghina Reformasi, mentertawakan mahasiswa yang telah Tewas & Hilang memperjuangkan Reformasi .

Negeri ini WAJIB menerapkan LAPNA, bukan GBHN :
L = Landasan
A = Arah
P = Pencapaian
NA = Negara Nusantara

Landasan Arah Pencapaian Negara Nusantara (LAPNA) , wajib mewujudkan :

1. Penyediaan Bahan Makanan yang berlebih & Fasilitas Medis yang memadai (Jangan sampai ada rakyat kelaparan di negeri ini !!!) : Menggunakan pulau-pulau yang masih kosong yang aman untuk dijadikan sentra pertanian -perkebunan, peternakan-perikanan dan budidaya).

2. Sistem Pertahanan Negara & Teknologi yang Digdaya
(Jangan sampai Negeri ini di jajah lagi !!!) : Mendirikan pabrik persenjataan (dari persenjataan ringan hingga persenjataan berat) yang berteknologi.

3. Penerapan DEMOKRASI PANCASILA, bukan sekedar simbol-slogan kosong.

Mendirikan Forum Kerakyatan-Kebersamaan di tiap-tiap kota-kabupaten (banyak manfaatnya, diantaranya : HANKAMRATA Bela Negara, Menghemat biaya PEMILU, Mencegah Aliran Sesat dan masih banyak lagi kegunaannya). Sebagai Implementasi untuk Penegakkan Demokrasi Pancasila, hak azazi manusia, keadilan dan hukum.

4. Penerapan Ekonomi Pancasila menganut Sistem Kolaborasi
antara Koperasi dan Ekonomi Syariah.

Dengan menjadi Anggota Koperasi, dipastikan Warga Kota/Warga Kabupaten untuk tiap-tiap Kepala Keluarga (KK) akan mendapatkan bagiannya (Sisa Hasil Usaha (SHU)) pada setiap awal bulan. Mendongkrak Daya Beli Masyarakat.

5. Riset berkelanjutan di segala bidang kehidupan.

============== ******* ======================

C. Keamanan dan Kesejahteraan

--> Keamanan negara dan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama untuk diwujudkan.
Seperti dikatakan sebelumnya, dengan mendirikan Forum Kerakyatan-Kebersamaan di tiap-tiap kota-kabupaten sudah pasti mempersatukan semua elemen negara sehingga satu
sama lain dapat bekerjasama lebih efektif dan efisien.

--> Mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, belumlah tercapai, ini merupakan terobosan baru untuk mengentaskan kemiskinan, SELURUH
BARANG & JASA DIKENDALIKAN melalui Koperasi di tiap Kabupaten -Kota, keuntungan yang diperoleh koperasi dibagikan kepada anggotanya tiap-tiap Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten-Kota setiap awal bulan sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU).
Mendongkrak Daya Beli Masyarakat.

============== ******* ======================

Ide & Penulis : PURNA HANDOKO

Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
& Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
& Anggota Keluarga Alumni Pelajar & Mahasiswa Riau-Yogyakarta (KAPEMARY)

JAVANESE-MALAYU MUSLIM :
From :
Tulung Agung (Jawa Timur), Bantul Yogyakarta,
Bumi Malayu (Pekanbaru - Riau)
Minang Maimbau Juo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar